Penerapan Elemen Insani dalam Amalan Gadaian Masyarakat Banjar
The Application of Humanistic Elements in Pawn Practices Among the Banjar Community
DOI:
https://doi.org/10.37231/jimk.2024.25.3.867Keywords:
Gadaian, Masyarakat Banjar, Jual beli hidupAbstract
Amalan gadaian banyak diamalkan dalam masyarakat Banjar. Selama ini, gadaian dalam masyarakat Banjar dianggap sebagai bentuk solidariti sosial untuk membantu mereka yang menghadapi kesulitan kewangan. Namun, sebenarnya gadaian juga berkait rapat dengan isu ekonomi dan keagamaan. Amalan gadaian ini mempunyai pelbagai makna dalam kalangan masyarakat Banjar. Oleh itu, kajian ini menjadi sangat penting untuk menyelami makna gadaian dalam konteks masyarakat Banjar. Melalui temubual mendalam dengan masyarakat setempat, didapati bahawa gadaian mempunyai dimensi multidimensi. Selain dianggap sebagai bentuk gotong-royong dan solidariti sosial untuk membantu masyarakat memenuhi keperluan kewangan kecemasan, gadaian juga mempunyai motivasi ekonomi, di mana penerima gadaian ingin mendapatkan keuntungan. Yang lebih menarik, pemberi mahupun penerima gadaian sama-sama berpegang pada prinsip untuk tidak melanggar syariat Islam dalam pelaksanaan transaksi gadaian. Oleh itu, mereka mengubah bentuk gadaian tersebut menjadi transaksi jual beli yang mereka kenali sebagai “jual beli hidupâ€. Dapatan kajian ini menunjukkan bahawa amalan gadaian dalam masyarakat Banjar adalah satu gabungan kompleks antara aspek sosial, ekonomi, dan keagamaan.
Pawning practices are widely practiced in Banjar society. So far, pawning in Banjar society has been considered a form of social solidarity to help those facing financial difficulties. However, in reality, pawning is also closely related to economic and religious issues. This practice carries various meanings within Banjar society. Therefore, this study is crucial to explore the meaning of pawning in the context of Banjar society. Through in-depth interviews with local communities, it was found that pawning has multidimensional aspects. In addition to being regarded as a form of mutual assistance and social solidarity to help communities meet emergency financial needs, pawning also has economic motivations, where the recipient of the pawn aims to gain profit. Interestingly, both the pawner and the pawn recipient adhere to principles to ensure that their transactions do not violate Islamic law. Consequently, they modify the pawn into a sale-and-buy-back transaction known as jual beli hidup (living sale). The findings of this study demonstrate that pawning practices in Banjar society are a complex blend of social, economic, and religious aspects.
References
Abduh, M. R., & Hanafiah, H. M. (2021). Penyelesaian sengketa dalam kasus sanda pada masyarakat Banjar. Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 20(1), 56-74. Dilayari di https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/download/5178/2932
Adhim, N., Triyono, T., & Alfriano, N. (2019). Implementasi kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat dalam pelaksanaan gadai tanah. Diponegoro Private Law Review, 4(1), 439-446. Dilayari di https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/dplr/article/view/5115
Ainulyaqin, M. H., Saiban, K., & Munir, M. (2023). Praktek gadai sawah di Kabupaten Bekasi dalam perspektif ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Syariah Pelita Bangsa, 8(1), 51–60.
Akhmad, A. (2019). Praktik jual beli hidup di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar (Analisis hukum ekonomi syariah) (Doctoral dissertation). Pascasarjana. Dilayari di https://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/11121
Amin, K. (2018). Badawah & hadarah: Konsep sosiologi Ibn Khaldun. Jurnal Sosiologi Agama, 12(1), 85–98.
Arafat, F. D., & Pahlevi, F. S. (2021). Praktek gadai sawah di Kelurahan Klemunan Wlingi Blitar dalam analisis hukum Islam. Jurnal Antologi Hukum, 1(1), 145–162.
Daud, A. (1997). Islam dan masyarakat Banjar: Deskripsi dan analisa kebudayaan Banjar. (1st ed.). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Faniyah, I., & Monita, D. (2022). Pelaksanaan dan berakhirnya gadai tanah harta pusako tinggi masyarakat adat Minangkabau. Jurnal Sakato Ekasakti Law Review, 1(1), 42–52.
Fikri. (2024, July 17). Wawancara pribadi. Martapura.
Hafizah, Y. (2012). Praktek jual sanda dalam masyarakat petani di Hulu Sungai Tengah. Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 11(1), 93-106. Dilayari di http://103.180.95.17/index.php/al-banjari/article/download/418/323
Hasan, A. (2014). Prospek pengembangan ekonomi syariah di masyarakat Banjar Kalimantan Selatan. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 14(2), 225-232. Dilayari di https://www.academia.edu/download/106346115/1147.pdf
Hawkins, M. (2000). Becoming Banjar: Identity and ethnicity in South Kalimantan, Indonesia. The Asia Pacific Journal of Anthropology, 1(1), 24–36.
Hidayat, I. N., Nugrahaeni, N. A., & Putri, N. M. (2021). Implementasi gadai syariah (Rahn) dalam menunjang perekonomian masyarakat di Indonesia. Journal of Indonesian Comparative of Syari’ah Law, 4(2), 174–184.
Iskandar, I., & Addiarrahman, A. (2018). Sejarah sosial perkembangan hukum gadai dan rahn (gadai syariah) di Indonesia. Al-Risalah, 17(2), 163-182. Dilayari di https://ojp.e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/index.php/al-risalah/article/view/62
Jajuli, M. S. (2015). Kepastian hukum gadai tanah dalam Islam. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia. Dilayari di [https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/56644/2/35.%20Buku%20Buy a%20Sulaiman%20Final_26%20Des%202015_compressed.pdf]
Junaidi, M., & Hidayati, L. N. (2021). Praktik gadai sawah dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat perspektif ekonomi Islam. ADILLA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari’ah, 4(1), 46–60.
Kamal. (2024, July 16). Wawancara pribadi. Banjarmasin.
Kamirudin, K. (2017). Agama dan solidaritas sosial: Pandangan Islam terhadap pemikiran sosiologi Emile Durkheim. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 5(1), 70–83.
Khaldun, I. (2014). Muqaddimah. Terj. Ahmadie Thoha. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Malontu, A. (2022). Tinjauan hukum pelaksanaan gadai kebun cengkeh di Desa Diule Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli. Formosa Journal of Sustainable Research, 1(3), 335–356.
Manahaar, P. (2019). Implementasi gadai syariah (Rahn) untuk menunjang perekonomian masyarakat di Indonesia. Dialogia Iuridica, 10(2), 97–104.
Misno, A. (2017). Gadai dalam syari’at Islam. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 1(1), 26–39.
Noor, I. (2015). Visi spiritual masyarakat Banjar. Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 12(2), 149-176
Podungge, R. (2021). Praktik gadai Pohulo’o di Gorontalo dalam perspektif hukum Islam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(2), 293–308.
Rahayu, P. R. (2021). Praktik gadai kebun sawit di Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur perspektif hukum ekonomi syariah. Disertasi Doktor Falsafah. IAIN Palangka Raya. Dilayari di http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3678
Rahmaniah, A., Anwar, S., & Yulianti, R. T. (2020). Kerakatan and baparcayaan in diamond transactions through pengempit (The anthropology of Islamic law study). Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran, 20(2), 105–119.
Sahara, D. M. K. (2024). Gadai (sanda) tanah dan bangunan menurut hukum adat (Studi di Kota Banjarmasin). Dilayari di https://repo-mhs.ulm.ac.id/handle/123456789/36274
Sholekah, A., & Fitria, A. (2023). Tinjauan etika bisnis Islam terhadap praktik gadai sawah di Desa Sritejokencono, Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah. Al-Wathan: Jurnal Ilmu Syariah, 4(1), 1–13.
Sriyanti, L., & Ramadhani, L. R. (2021). Pembinaan kepribadian Islami dan solidaritas sosial remaja. Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, 2(2), 111–124.
Supriansyah, S. (2019). Agresi kultur digital dan konsumerisme pada identitas urang Banjar di era pascamodern. Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 18(1), 103–126.
Takhim, M. (n.d.). Metode hilah (dalih hukum) dalam fikih muamalah kontemporer.
Tinah, A. A. (2024). Praktik gadai pada masyarakat Muslim Kelurahan Kandang Panjang Pekalongan dalam perspektif hukum Islam Disertasi Doktor Falsafah. UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan. Dilayari di http://etheses.uingusdur.ac.id/id/eprint/9453
Usman, R. (2008). Hukum Kebendaan. Ed. 1. Jakarta: Sinar Grafika.
Winarno, J. (2013). Perlindungan hukum bagi kreditur pada perjanjian jaminan fidusia. Jurnal Independent, 1(1), 44–55.
Yeisarah, Y. (2023). Implementasi sistem Rahn (gadai) sawah terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dalam perspektif ekonomi Islam (Studi di Desa Lampeunteut Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie) Disertasi Doktor Falsafah Universitas Islam Negeri Ar-raniry. Dilayari di https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38457/
Zuhaili, W. A. (2011). Fiqih Islam wa Adillatuhu. Jil. 6. Ed. 1. Jakarta: Gema Insani.
Mustafa, I. (2021). Al-Hil fi al-Fiqh al-Islami wa Taqsimatuha wa mada Masyru’iyyatiha. Majallah al-Buhuth al-Qanuniyyah wa al-Iqtisadiyyah. Mansurah.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Submission of an article implies that the work described has not been published previously (except in the form of an abstract or as part of a published lecture or academic thesis), that it is not under consideration for publication elsewhere, that its publication is approved by all authors and tacitly or explicitly by the responsible authorities where the work was carried out, and that, if accepted, will not be published elsewhere in the same form, in English or in any other language, without the written consent of the Publisher. The Editors reserve the right to edit or otherwise alter all contributions, but authors will receive proofs for approval before publication.
Copyrights for articles published in JIMK journals are retained by the authors, with first publication rights granted to the journal. The journal/publisher is not responsible for subsequent uses of the work. It is the author's responsibility to bring an infringement action if so desired by the author.